Pemkot Balikpapan Dukung Ketahanan Pangan dan Pertanian

BALIKPAPAN, MANDAUPOST – Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, melakukan peninjauan lapangan ke wilayah pertanian di Jalan Gunung Binjai, RT 15 Gang Persawahan, Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur. Kunjungan tersebut melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, camat, serta lurah setempat untuk melihat langsung potensi lahan pertanian yang ada di wilayah tersebut.

Dalam keterangannya, Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa Balikpapan ternyata masih memiliki lahan persawahan yang cukup luas, yakni sekitar 97 hektare, yang sebagian besar masih mengandalkan irigasi tadah hujan.

“Kita mengunjungi persawahan. Ternyata di Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, masih ada lahan persawahan seluas 97 hektare. Namun, baru 25,9 hektare yang sudah mendapatkan saluran irigasi. Sisanya masih menggunakan sistem tadah hujan,” ujar Bagus Susetyo.

Bagus dan dinas terkait akan merencanakan agar irigasi teknis bisa segera diprogramkan agar 60 hektare sisanya bisa dimanfaatkan secara optimal.

“Hal ini setidaknya dapat mengurangi ketergantungan Balikpapan terhadap pasokan beras dari luar daerah,” imbuhnya.

Saat ini, kelompok tani yang dipimpin oleh Ramadhan sudah memanfaatkan sebagian lahan tersebut untuk menanam padi dua kali setahun. DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan) juga telah memberikan dukungan berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, benih, hingga dolomit guna menetralkan tingkat keasaman tanah.

Ramadhan mengatakan hasil panen gabah kering dari lahan yang sudah beririgasi bisa mencapai 4,6 ton per hektare dan dihargai Rp6,500 per kilogram.

“Dengan bantuan yang sudah ada, kami berharap sistem irigasi juga dapat segera direalisasikan agar hasil panen bisa lebih maksimal agar dapat mendukung ketahanan pangan,” harapnya.

Selain persawahan, di sekitar kawasan tersebut juga memiliki lahan hortikultura yang ditanami jeruk dan jagung. Pemerintah kota juga meninjau kebutuhan jalan usaha tani guna mendukung distribusi hasil pertanian. Bantuan jalan usaha tani sepanjang 2,5 kilometer direncanakan untuk mendukung aksesibilitas petani.

“Kami melihat langsung tanaman jeruk yang dikembangkan oleh Pak Wahyudi. Tanahnya cukup produktif, dan ini menunjukkan bahwa dengan niat dan usaha yang kuat, hasil baik bisa dicapai. Pemerintah kota siap mendukung mulai dari proses awal hingga pemasaran,” tegas Bagus.

Tinjau Integrated Farming System Kodam VI/Mulawarman

Setelah dari Gunung Binjai, rombongan juga meninjau program Integrated Farming System (IFS) yang dikelola oleh Kodam VI/Mulawarman. Program ini mencakup lahan seluas 90 hektare yang telah dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan ayam, perikanan dengan sistem bioflok, serta hortikultura.

“Saya melihat ini sudah berkembang menjadi pusat agribisnis. Ada peternakan ayam, perikanan lele, cetakan sawah sekitar 15 hektare, dan hortikultura. Ini menjadi role model pengembangan pertanian di kota Balikpapan,” kata Wakil Wali Kota.

Menurut Bagus, program IFS ini selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 22 Tahun 2025 tentang Ketahanan Pangan, yang mewajibkan setiap kabupaten/kota di Indonesia menyiapkan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Ia mengapresiasi keterlibatan Kodam VI/Mulawarman yang juga memberdayakan masyarakat lokal melalui tujuh kelompok tani dengan rata-rata anggota 12 orang per kelompok.

“Yang membanggakan, Kodam juga melibatkan petani lokal. Ini penting, karena program ketahanan pangan tak bisa berjalan tanpa keterlibatan petani. Ini juga mendorong lahirnya petani milenial,” jelasnya.

Kegiatan pertanian di lahan IFS ini bahkan telah menghasilkan komoditas seperti telur ayam dengan produksi mencapai 1.800 butir per hari dan budidaya ikan lele yang terus berkembang.

Aster Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kav M. Arifin, turut menyampaikan bahwa seluruh kegiatan IFS mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Balikpapan.

“Kami disokong penuh oleh pemerintah kota, baik alat pertanian, pembinaan teknis, maupun dukungan dari dinas terkait. Ini memungkinkan kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana,” ungkap Kolonel Arifin.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan para petani.

“Ketahanan pangan tidak akan berjalan tanpa melibatkan petani. Maka, prinsip kami adalah tetap memberdayakan mereka,” pungkasnya.

Melalui program ini, Pemerintah Kota Balikpapan bersama Kodam VI/Mulawarman berharap dapat mendorong kemandirian pangan, menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian, serta menginspirasi generasi muda untuk terjun menjadi petani modern.

Share :

Berita Terkait

Populer Post

Recent Post

Scroll to Top